Masih seputar dunia otomotif,sebuah kenyataan yang mencengangkan terjadi di negeri sari India,dalam hal ini sebuah mobil yang di klaim termurah di kabarkan harus menelan kenyataan pahit,kurang laku di pasaran,di luar ekspektasi pabrikan dan di luar logika akal sehat 😀 baca selengkapnya disini. Apa yang ada di benak konsumen di sana..?? Pada kenyatannya di sana sang mobil murah tersebut hanya di fungsikan sebagai gantinya motor.. *berdasarkan kutipan dari laman tersebut.
Oke..kita kembali ke dunia motor,di negara kita tercinta ini,yang konsumennya amatlah unik dan mayoritas menginginkan produk murah,kira-kira apakah juga berlaku hal yang demikian..? Kita lihat produk roda dua kelas entry level di sini,*nggak usah nyebut merk. baik kelas skutik ataupun bebek,laku keras bak kacang goreng. Mungkin pola pikir konsumen kita berbeda dengan di sana,atau mungkin taraf perekonomian yang mempengaruhinya..? Untuk membandingkan tingkat perekonomian negara kita dengan India secara tekhnis dan data-data,Mas Sayur bukanlah ahlinya,tapi sepintas kayaknya Indonesia dan India perekonomiannya beda-beda tipis. *tolong di koreksi jika salah.
Jika kita flashback ke beberapa tahun yang lalu,di Indonesia pernah ada gempuran motor murah dari pabrikan China. Pada awalnya,konsumen kita yang memang menginginkan produk terjangkau,menerimanya tanpa pikir panjang,wis..pokoke murah,model yahuud.. hajar.. eh..beli… 😀 Namun akhirnya karena terbukti kualitas produk tersebut tak se solid produk yang lebih mahal,produk motor murah itu pun akhirnya di tinggalkan.
Kini,pabrikan motor tanah air non China, mulai berlomba-lomba membuat produk motor murah.Dan konsumen nampaknya berharap banyak kepada produk ini bisa memenuhi harapan,murah,berdesain oke,dan bermutu. Namun apa benar,produk motor murah ini benar benar setangguh yang lebih mahal..? Ingaat…”ADA RUPA ADA HARGA”. Di samping itu,secara logika,pabrikan menjual motor itu bahasa gampangnya untuk mencari laba,juga untuk bayar karyawan dll.. Jika mereka ‘di paksa’ membuat motor murah, HAYOOO..COBA TEBAK, APA YANG AKAN MEREKA LAKUKAN..?
Konsumen Indonesia sudah pintar, tak mau lagi tertipu dengan harga murah. Mending beli yang agak mahal, tapi kualitas jelas lebih baik.
http://sepedamotor.web.id/2013/04/16/strategi-tabrak-lari-ala-bajaj/
memang seharusnya begitu..,karena semurah apapun suatu produk,belinya kan juga pakai uang 😀 walaupun murah tapi kalau setahun pakai sudah bobrok..untuk apa buang2 uang..? ya,to..?
selain harga konsumen juga mikir brand dari produk itu sendiri, istilahnya boleh murah asalkan merk jepang. selain itu juga produk motor cina dulu aftersalesnya ga jelas sama sekali seakan-akan ‘hit and run’ saja
hit and run…? wew.. jadi inget artikel Mas Yoshi di atas.. 😀
Tetep beda mas antara produk murah dari brand ternama dengan merk Cina dulu, sebuah brand ternama tidaklah berani mempertaruhkan namanya hanya untuk produk yang tak berkualitas… Biasanya produk dengan harga murah dari brand ternama hanyalah strategi awal untuk menarik konsumen tetapi jika produk tsb laku maka sedikit demi sedikit harganya pun akan dinaikkan mas… Sedangkan motor produk made in Cina dulu emang brand-nya jika ditelusuri dari sanapun banyak yg ga jelas pabrik pembuatnya. Apalgi seperti yang kita ketahui bersama bahwa di Cina beberapa sepeda motor ada yang buatan home industri bahkan kitapun jika mau memesan merk-nya dengan nama kita sendiri aja bisa mas…
kalo dari brand ternama membuat brand murah mungkin untuk menambah varian.. hehehehe
tambah banyak varian makin banyak untung,apa begitu..?
tambah banyak varian tambah bingung maksute pak lek.. hehehehe
bingung ngatur budgetnya… 😀
hmm..ya..ya..ya.. *sambil manggut-manggut 😉 makasih, Mas Nur..Inti dari artikel ini sebenarnya saya mencari keyakinan,Apakah Verza layak menggantikan si Risma..? 😀 *kabooorrr….
after sales juga mempengaruhi
nah..itu dia… konsumen cerdas akan mempertimbangkan after sales dan jaringan 3S sebuah motor,apalagi mayoritas konsumen pemakai motor kita berasal dari golongan ‘kebanyakan’ yang bisa jadi menjadikan motor sebagai ‘invstasi’..,meskipun tidk sepenuhnya benar alasan investasi itu..BAHASA GAMPANGNYA Mereka beli motor untuk dijual lagi suatu saat,bukan di piara terus..jadi mereka akan membeli sebuah motor yang harga jual kembalinya tinggi..
Kwalitas urusan belakangggggggggg
Yg penting laku.. Tul ga pakde??
—
http://www.dk8000.co.nr
hehehe..bukan saya yang bilang,lho…
ga bisa dipungkiri kualitas dipertaruhkan
sekali jelek,akan di cap jelek terus oleh yang terlanjur sakit hati.. 😉
kesannya murahan, jadi ga punya prestige
mobil nano maksudnya..? mungkin begitulah..
sa kira mo bahas mobil murah ternyata motor, karena gambar pembuka nya mobil nano.
pada dasarnya saya setuju dengan komentar mas An Syahri…karena motor branded tidak akan mengeluarkan produk yang berpotensi mengkanibal segmen pasar yg udah laku keras atau menjual produk dengan harga mendekati harga produksi. Dengan pertimbangan biaya promosi untuk me-brand-ing produk baru sangat lur biasa besar.
Sepertinya distributor dari indo yg pesan barang dengan spesifikasi sangat jelek untuk menekan harga produksi (seperti hp cina)….merk yg beredar di indo tidak akan ada di cina krn yg beri merk distributor. Kalau merk asli cina (ada pabrik dan perusahaannya) tidak akan konyol keluarkan produk sekali pakai (rusak dibuang red)
karena konsumen kita yang sangat kritis.shg pabrikan nggak mau spekulasi.. btw..makasih kunjungannya,mas heru..btw..sekarang masih di jayapura,kah..?
Product murah brand Jepang tapi perakitan china pie mas?
Apa masih pada mau beli?
perlu penyelidikan lebih lanjut.. 😉
org cerdas psti berfikir jngka pnjng dr brg yg dibelinya drpd hrs kecewa kemudian..
siip…masukan di terima.. 😀
susah juga melawan EkSES
Menyimakkk….
kalau pabrikan motor menurunkan mutu kualitas pada motor murahnya
sebaiknya Konsumen Motir Indonesia bisa berlaku cerdas untuk tidak
membelinya
http://yudhadepp.blogspot.com/2013/04/honda-terdepan-cb150r-mengap-mengap.html?m=1
Sudah bosan kah..?
http://trexton.wordpress.com/
Ibarat hp,hp nokia harga 300rb, blum ada camera,mp3, hp china harga 300rb ada mp3nya,camera,bahkan ada tv nya,hehehe bnyak fitur tp kwalitas ancur,skali rusak bwang aja ke tong sampah,beda dgn nokia,ingn dpet yg ada kameranya,mp3 nya kudu mahal,tp kwalitas di jamin awet..rusak pun bisa di perbaiki,
orang indonesia agaknya gengsi kalo ketauan menggunakan produk yang harganya murah –”
http://daivangelion.wordpress.com/2013/04/16/new-v-ixion-dan-deadliners/
Kalau murah dan bermutu bagus ya pasti laku terus.., tapi kalau murah tapi mutu rendah ya orang kapok belinya, bakalan ditinggalkan. Di pasar modern dekat rumah saya banyak dijual sayur organik, harganya jauuh lbh mahal dari harga sayur pada umumnya. Tp bg mereka yg punya uang dan mementingkan mutu sayuran organik menjadi pilihan. Bagi yg gak punya uang dan gak peduli mutu ya beli sayur biasa aja murah meriah..hehe..
intinya mutu menentukan harga,begitu,to Pakdhe..? 🙂
Kalau murah tapi gk pasti sama saja…
🙂