Menyeberang ke Negara Tetangga,Papua New Guenea ( bagian 2 – habis )

batas RI- PNGMenyambung artikel sebelumnya tentang jalan-jalan ke tapal batas RI dan papua New Guenea,kali ini Mas sayur akan bercerita tentang apa saja yang di temui di pinggiran negara tetangga ini.

Setelah melewati gapura perbatasan negara,maka setiap pengunjung pejalan kaki akan melewati sebuah lorong yang berujung di sebuah pelataran sebuah bangunan yang sedang di bangun,entah bangunan ini adalah perkantoran atau pertokoan,ms sayur belum jelas. Lapak souvenir di perbatasan RIDi luar area ini terdapat beberapapenjual souvenir khas PNG di pinggir jalan utama menuju desa wutung,desa pertama di negara ini. Honda Revo Papua New GueneaSobat bikers.. Ternyata,kendaraan roda dua yang berseliweran di negara ini sama persis dengan yang ada di Jayapura. Kemungkinan,dealer di negara ini membelinya dari main dealer astra di jayapura,hal ini di dasarkan pada model dan striping motor yang masih sama persis dengan motor keluaran pabrikan di Indonesia.   Mobil di papua new gueneaAda sesuatu yang sempat memuat Mas sayur sedikit kaget,yaitu penampakan plat nomor mobil yang mirip dengan kode plat nomor dari daerah Mas sayur,yaitu huruf P. Tapi ternyata bedanya jauh,karena nomor polisinya di dahului oleh angka nol dan ada tulisan PNG di bagian atas plat nomornya yang merupakan singkatan dari Papua New Guenea. Pantai wutung Papua new gueneaLanjut berjalan lebih ke dalam,beberapa meter dari jalan utama menuju kota,terdapat sebuah jurang dalam yang dari tepi jurang itu kita dapat melihat panorama indah Pantai Wutung,yaitu pantai pertama di wilayah Papua New guenea bagian barat. Sayang sekali,cuaca waktu itu berawan,sehingga hasil jepretan foto dengan hp jadul tidak bisa maksimal.

.

Dan ternyata di PNG juga ada penampakan model beginian,sebuah penampakan “khas Indonesia”   😉  seperti gambar berikut ini.. panorama pantai wutung PNG   Dan kunjungan Mas sayur di PNG hanyalah sebatas sampai di sini,tak bisa masuk lebih jauh,karena untuk masuk lebih dalam harus menggunakan paspor. Yang terpenting adalah,pengalaman ke “luar negeri” saat ini merupakan pengalaman berkesan bagi Mas sayur,walaupun untuk berfoto-foto ini harus membayar 10 rb per kepala.

Baca Juga :  Apa pendapat mereka tentang Ban Tubeless..?

gapura perbatasan IndonesiaAkhirnya,karena waktu sudah sore,saatnya kembali ke Jayapura.  Saatnya “masuk” ke negara kita tercinta lagi.

Advertisements

Comment with your Facebook account

Author: Mas Sayur

53 thoughts on “Menyeberang ke Negara Tetangga,Papua New Guenea ( bagian 2 – habis )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.