Mohon maaf sebelumnya ini bukan opini Mas Sayur pribadi,tapi ini adalah sebuah judul tulisan di republika, berikut screenshoot nya
Dan di sini,Mas Sayur hanya bermaksud menyatakan pendapat tentang pernyataan dalam tulisan tersebut.
Sebelumnya,kita kutip dulu,beberapa poin dalam tulisan di atas,
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Komite Penghapusan Bensin
Bertimbal (KPBB) menilai varian bahan bakar minyak baru
yang akan dikeluarkan PT Pertamina (Persero), Pertalite,
tidak sesuai dengan kebutuhan kendaraan di Indonesia
yang telah menerapkan teknologi standar Euro 2 sejak
2007.
“Kalau tiba-tiba Pertamina mau memproduksi BBM yang di
bawah standar kebutuhan Euro 2, berarti itu menipu, mobil
orang-orang bisa rusak,” kata Ahmad yang dihubungi dari
Jakarta, Jumat.
Ahmad menilai BBM jenis Pertalite dengan Research Octane
Number (RON) 90 dengan Premium RON 88 sama saja
karena sama-sama tidak cocok dengan teknologi kendaraan
yang ada serta masih tak ramah lingkungan.
Ia menjelaskan, Indonesia telah mengadopsi teknologi
kendaraan bermotor dengan standar Euro 2 sejak 2007. Ada
pun kadar oktan bahan bakar standar untuk kendaraan Euro
2 adalah RON 92 atau minimal RON 91.
“Kalau mau, ditambah saja RON-nya menjadi 91, bukan
RON 90. Itu baru sesuai dengan kebutuhan kendaraan
masyarakat kita yang idealnya menggunakan RON 92, atau
minimal RON 91,” katanya.
Lalu bagaimana kita harus menyikapinya..?
Simpel saja.bro..
Nggak perlu panjang lebar..
Sebagai konsumen pengguna kendaraan bermotor,kita harus tahu bahan bakar jenis apa yang di butuhkan oleh mesin kendaraan kita.
Jika mesin kendaraan kita berkompresi tinggi dan membutuhkan bahan bakar dengan angka RON yang melebihi angka 91,ya jangan beli PERTALITE…
BELILAH PERTAMAX ATAU PERTAMAX PLUS atau bahan bakar merk lain yang nilai oktannya lebih tinggi dari Pertalite.
Gitu aja koq repot…
😉
Cara paling gampang untuk mengetahui jenis bahan bakar yang di butuhkan oleh mesin kendaraan adalah dengan membaca buku pedoman pemilik kendaraan.
Khusus untuk para pemotor,bahan bakar jenis ini tampaknya pengaruhnya positif bagi memonitor,mengingat saat ini,mayoritas mesin motor yang beredar adalah mesin motor yang premium ready,sehingga jika nanti premium di hapus dan di ganti Pertalite yang nilai oktannya lebih tinggi dari premium,maka hal itu adalah sebuah hal yang positif bagi mesin motor.
Tinggal tunggu harganya saja,kabarnya Mei 2015 bahan bakar jenis baru ini sudah mulai di luncurkan bersamaan dengan penghapusan bahan bakar jenis premium.
Pertamax jos,s, ada laka lantas di skyline truk masuk jurang gara” menghidari biker yg terjatuh siang tadi
Pertalite
..
Sky Line sebelah Ndi,bro..?
woohhh gimana nih jadi nya?
https://penggemarmotor.wordpress.com/2015/04/26/cara-meningkatkan-penjualan-yamaha-r-25-mudah-mudah-an/
Sesuaikan dengan rasio kompresi mesin masing masing..
Berarti ga ngaruh ya lik
Udah setia sma pertamax 😀
Bagi promotor,pengaruhnya cuma di kantong/ dompet. 😉
Opportunity toh Kang…
Buka lapak BBM Keliling…
Hahahahaha….
He he he…bisa di gampar sama satpol PP saya,Pak Daniel 😀
masalah bukan cuman itu . 2017 PREMIUM mau DI HAPUS !!!! diganti seterusnya sama pertalite terus MOTOR lama kompresi rendah gimana??? jangan enak nya doank mentang2 punya motor gen baru kompresi tinggi.
Kenaikan nilai oktan dari 88 ke 91 utk motor jadul terkompresi rendah tampaknya bukan berpengaruh negatif,bro..
Sudah terbukti koq..,Honda Supra tahun 2001 milik saya mesinnya ” tidak meledak” walau saya kasih minum pertama Ron 92, apalagi cuma Pertalite run 91..
bagaimana dengan ninja 2 tak?
ninja 2 tak premium pun tetep ngacir,mas bro… pertalite jelas lebih baik…
Mas.. Kalo yg biasanya pake pertamax terus lupa waktu beli mas”nya jadi pertalite , gmn? Motor honda beat…
Nggak apa apa,mbak.
Honda BeAt itu sebenarnya premium pun sudah cukup..
🙂