Uneg-uneg dari sudut pasar.
Penampakan di atas tentu tidak asing,dan banyak di temui di seantero negeri ini ,terutama di Pulau Jawa.
Penampakan yang biasa saja..
Namun yang membuat Mas Sayur tersentuh adalah,kesabaran si Bapak tua pemilik becak tersebut.
Hampir satu jam Mas Sayur berada di dekat nya dan selama itu,si bapak tua belum juga mendapatkan penumpang.
🙁
Mas Sayur jadi langsung membayangkan,betapa si bapak itu di tunggu oleh keluarganya di rumah,menunggu kedatangannya dan di harapkan membawa sejumlah rupiah untuk memenuhi kebutuhannya..
Sungguh sebuah perjuangan hidup yang sangat berat.
Harus di akui,di kampung tempat kelahiran Mas Sayur masih banyak profil seperti di atas.
Persaingan hidup yang sangat ketat..
Tuntutan konsumem dan penumpang yang butuh serba cepat memaksa para tukang becak konvensional memodifikasi becaknya menjadi becak motor dengan menggabungkan motor dan becaknya menggunakan jasa modifikator ( baca : tukang las ).
Hal ini tentu mengharuskan mereka mempunyai modal lebih.
Dalam hati Mas Sayur berharap semoga mereka tak terjerumus pada motor bodong ataupun “semi bodong ” demi membuat bentornya.
Sungguh sebuah situasi yang sangat menyulitkan…
🙁
Situasi tersebut di persulit lagi dengan fakta jika mayoritas masyarakat saat ini sudah tidak tertarik lagi naik becak.
Faktanya pula hampir setiap orang mempunyai motor pribadi.
Bahkan bisa di katakan jumlah motor dalam satu rumah sama dengan jumlah penghuni rumah tersebut.
Hal ini di dukung dengan makin mudahnya mendapatkan motor baru dari dealer,uang muka ringan suku bunga rendah,cicilan ringan dan berbagai promo serta bonus dari dealer makin mempermudah seseorang mendapatkan motor baru.
Lho….kenapa jadi ngelantur…
Intinya ini hanya tulisan emosional sesaat dari Mas Sayur saat melihat fenomena seperti di atas di sudut sebuah pasar..
Hanya sebuah tulisan ngelantur..,jangan terlalu di pikirkan.
Yang jelas..,Mas Sayur salut dan sangat respect dengan kesabaran dan kegigihan dari bapak yang ada di gambar atas..
Sekian dan terima kasih bagi yang telah sudi membaca.
Jika ada yang mau menanggapi ya silahkan..
Kalau ada yang mau mencaci-maki ya monggo…
Respect
Neng kampungku angkot yo wes mati kalah mbi motor pak
Lha enggih,mbah..
Satu rumah 4 orang motornya juga 4 unit..
Njih.nggonku tok siji motor butut vega r
Ninja…??
Mbit karbu..??
Sabar,mbah..
Kalau rejeki nggak akan kemana
Saluut
ER7N ER7F Uji Kelayakan? Pengganti ER6N dan Ninja 650??? – http://wp.me/p2XD22-2zi
Respect..
Si bapak dipaksa mengikuti perubahan..kalau tidak ya tergilas.. 😥
Kalo di manokwari, sabar menanti sangat terkenal pakde, tempat makan favorit di SP 1.. 😀
Warung itu.. 😀
makanya kemarin pas balik ke solo pas di jogja saya dengan senang hati bayar mahal tukang becak yang terliht sudah mbah mbah
Jempolan njenengan,Mase. 🙂
Hihihi #tutupan rai
Gambaran nyata bagaimana yang lemah semakin terlindas.. Iyo ora kang?
Nggiih… 🙁
Ojek pun mati dengan sendirinya gegara HP
Go jek…
Dilematis, kontroversionis 😀