ZonaMotor.NET – Gerry Salim adalah salah satu pembalap muda Indonesia yang mempunyai tekad besar untuk berlaga di ajang balap motor terkencang sejagad, yakni MotoGP. Saat ini ia berlaga di kejuaraan FIM CEV Moto3 bersama Astra Honda Racing Team, yang sampai saat ini telah menyelesaikan 5 seri.
Sebagai pembalap junior dan pengalaman pertama pembalap di benua Eropa dengan segala perbedaan atmosfir balap maupun iklim, sangat wajar jika Gerry Salim masih membutuhkan waktu untuk bisa beradaptasi.
Bagaimana progres Arek Suroboyo tersebut untuk mewujudkan mimpinya ? Berikut ini wawancaranya :
Apa artinya bagimu ikut balapan FIM CEV?
“Saya sangat bersyukur dengan kesempatan yang diberikan Astra Honda kepada saya untuk berpartisipasi di Moto3 Junior World Championship. Membalap di sini merupakan langkah sebelum mewujudkan mimpi saya ikut Motorcycle World Championship. Sebelumnya, saya membalap di Asia, sekarang saya balapan di Eropa, dan saya ingin suatu saat bisa ikut MotoGP.”
Bagaimana proses adaptasimu dengan balapan di Eropa?
“Proses adaptasi berjalan cukup cepat buat saya. Saya tidak mendapati masalah yang besar, meskipun para pebalap lain sangat kuat dan agresif. Saya mencoba untuk mempelajari sirkuit baru dengan cepat dan mencatat segala informasi seputar pebalap lain.”
Kita sekarang berada di pertengahan musim. Apa yang kamu dapatkan dari balapan-balapan sebelumnya?
“Ini merupakan pengalaman yang tidak mudah, karena seringnya saya tidak tahu lintasan sirkuitnya, dan kami harus mulai dari awal. Saat ini, perkembangan kami cukup baik dan sayat terus mencari ilmu pada setiap balapan. Contohnya, di Aragon kami bisa membuat langkah besar berkaitan feeling dengan motor, dan kami semakin dekat dengan perolehan poin. Itu merupakan akhir pekan balapan terbaik saya sejauh ini.”
Apa pelajaran paling penting yang sudah kami dapatkan sejauh ini?
“Saya harus lebih agresif saat balapan. Di sini, semua pebalap melewati jalur balapnya dengan sangat baik, dan saya harus beradaptasi dengan cepat jika ingin kompetitif. Saya harus mencari titik pengereman yang pas, dan kami terus mendapatkan kemajuan dan semakin dekat dengan pebalap-pebalap tercepat. Di sisi lain, motor semakin bagus dan saya menikmati ketika memacunya.”
“Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan Astra Honda kepada saya. Bagi saya, balapan di FIM CEV berarti satu langkah semakin dekat untuk mewujudkan mimpi saya balapan di World Championship.”
Bagaimana rasanya tinggal di Barcelona?
“Saya bahagia, karena Barcelona sangat menyenangkan. Di sini bagus buat latihan. Saya juga suka dengan kota tempat saya dan Dimas (Ekky) tinggal, Santa Margarida i Els Monjos, yang sangat tenang dan damai.”
Bagaimana kamu menjalani hidup jauh dari Indonesia?
“Saya bisa menjalaninya dengan baik hingga saat ini. Di Barcelona ada banyak sirkuit di mana kami bisa berlatih dengan motorbikes. Kalau saya ingin pergi ke gym atau bersepeda, juga banyak tempat yang bisa dikunjungi. Soal bahasa memang agak sedikit sulit. Saya tidak masalah dengan bahasa Inggris, tetapi saya harus belajar bahasa Spanyol karena semua orang di tim saya berbicara dengan bahasa ini dan saya ingin mengerti mereka.”
Apakah kami merasa semakin dekat dengan mimpi untuk ikut MotoGP World Championship?
“Tentu saja. Ikut FIM CEV dan bisa balapan di Spanyol artinya satu langkah semakin dekat untuk mencapai target saya ikut World Championship.”
Apa yang akan kamu lakukan saat jeda musim panas ini?
“Saya akan kembali ke Indonesia sebentar. Saya akan memanfaatkan beberapa hari pertama untuk memulihkan kondisi. Setelah itu berlatih lagi dengan motor, agar kondisi saya tetap bugar dan di level terbaik saat kembali menjalani balapan FIM CEV di Jerez.”