ZonaMotor.NET – Sobat pembaca dimanapun anda berada, ini adalah coretan yang sudah lama tersimpan di draft, belum sempat diteruskan nulisnya karena berbagai hal yang tak bisa disebutkan disini 😊. Biarpun dibilang agak telat untuk membahas soal Yamaha WR155 R yang baru saja diluncurkan oleh Yamaha Indonesia, namun uneg-uneg ini perlu Mas Sayur keluarkan dalam bentuk tulisan di blog sederhana ini, supaya nggak menggumpal dan jadi penyakit 😊
Yamaha WR 155 R yang diluncurkan oleh Yamaha Indonesia berbarengan dengan New NMAX dan Yamaha XSR 155 memang telah lama dinantikan oleh penggemar sepeda motor trail di Indonesia, bahkan riuh rendah gosip kehadiran Yamaha WR 150 cc sudah terdengar sejak tahun 2015 yang lalu, cek tulisannya 👇
Sinyal Kuat Yamaha Indonesia Akan Ikut Meramaikan Pasar Motor Trail 150 cc
Sebelumnya, hanya Kawasaki lah yang bermain sendirian dengan KLX 150 nya , baru kemudian Honda ikut meramaikan segmen ini dengan meluncurkan Honda CRF 150 L sebagai sport on off alias dual sport.
Astra Motor Papua Buka Kran Inden Honda CRF150L,Begini Caranya..
Kehadiran Yamaha WR 155 R otomatis menambah daftar pemain pasar di segmen ini.
Yamaha WR 155 R sejatinya hadir melebihi angan-angan mereka yang telah menunggu. Jujur saja, dari beberapa rekan admin penyuka sepeda motor trail Yamaha, mereka hanya mengharapkan Yamaha menghadirkan Yamaha WR 150.
Faktanya malah melebihi harapan, WR 155 R menggendong mesin tipe lama tapi dengan sedikit upgrade kubikasi ditambah tekhnologi terkini dari Yamaha untuk mesin 155 cc nya yakni VVA. Gampangnya orang ngomong, WR 155 R hadir menggendong mesin dari New R15 / Vixion R.
Jujur, admin membayangkan tekhnologi VVA aktif ketika melibas jalur trabas atau sirkuit off road, gimana rasanya,ya ? Kalau di jalan aspal sich lebih mudah dibayangkan.
Selain itu fitur terbaru yang sedang jadi tren saat ini juga dimiliki oleh WR 155 R, seperti Speedometer digital yang memberikan berbagai macam informasi yang sangat bermanfaat untuk aktifitas adventure seperti Odometer, Trip meter, Rata-rata konsumsi bahan bakar, Indikator transmisi, Jam dan lain-lain.
Segala macam fitur istimewa dari WR 155 inilah yang membuatnya punya nilai lebih dibandingkan kompetitor sekelas yang terkesan biasa saja.
Dan betapa beruntungnya para eFBeYe yang mendapatkan kenyataan bahwa Yamaha WR 155 diatas ekspektasi mereka yang sebenarnya awalnya hanya mengharapkan Yamaha WR 150 bermesin old Vixion.
Walaupun konsekuensi yang harus diterima para eFBeYe adalah harga yang “sedikit lebih tinggi” dibandingkan kompetitor. (CRF150L dan KLX 150 BF versi terendah harganya 34 jutaan, sedangkan WR 155 harganya 36,9 Juta Rupiah. )
Seperti judul diatas, lontong sayur biasa harganya tentu tak semahal lontong balap yang khas dan legendaris itu. 😊
Tipe mesin | Liquid cooled, 4-Stroke, SOHC, 4 Valves, VVA |
Jumlah/posisi silinder | Silinder tunggal |
Diameter x Langkah | 58,0 x 58,7 mm |
Perbandingan kompresi | 11,6 : 1 |
Daya maksimum | 12,3 KW/10.000 rpm |
Torsi maksimum | 14,3 Nm/ 6500 rpm |
Sistem starter | elektrik starter |
Sistem pelumasan | basah |
Kapasitas oli mesin | Total = 1,50 L ; Berkala = 0,85 L ; Ganti Filter oli = 0,95 L |
Sistem bahan bakar | Fuel Injection |
Volume Silinder | 155 cc |
Tipe Kopling | Wet Type Multi-plate |
Tipe Transmisi | Manual |
Pola Pengoperasian Transmisi | 1-N-2-3-4-5-6 |
P x L x T | 2145mm x 840mm x 1200mm |
Jarak sumbu roda | 1430mm |
Jarak terendah ke tanah | 245mm |
Tinggi tempat duduk | 880mm |
Berat Isi | 134 kg |
Kapasitas tangki besin | 8.1 Liter |
Tipe rangka | Semi Double Cradle |
SUSPENSI DEPAN | Telescopic 41mm |
SUSPENSI BELAKANG | Monoshock |
BAN DEPAN | 2,75-21 45P |
BAN BELAKANG | 4,10-18 59P |
REM DEPAN | 240mm Wave disc |
REM BELAKANG | 220mm Wave disc |
Sistem pengapian | TCI/Transistor |
Battery | YTZ4V |
Tipe Busi | MR8E9 |
1 thought on “Jika KLX 150 BF dan CRF150L Dianggap Lontong Sayur, Maka WR 155 R Ibarat Lontong Balap.”