ZonaMotor.NET – Apa kabar, pemirsa ? Semoga senantiasa sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Aamiin…
Sekian lama, Mas Sayur absen mengisi blog sederhana ini, pada akhirnya meskipun masih dalam Susan penuh was pada ditengah pandemi COVID-19, Mas Sayur sempatkan menulis lagi. Yang ring and ringan saja, tentang pengalaman bekerja menggunakan beberapa varian motor Honda tipe sport yang digunakan sebagai “kuda beban” , kerja keras atau lebih spesifik motor-motor itu Mas Sayur gunakan sebagai pikulan sayur.
For your information, beberapa motor yang pernah Mas Sayur gunakan sebagai kuda beban, bisa di cek di video Instagram berikut.
https://www.instagram.com/p/BgdT8VVBSi7/?igshid=fesmd7ljn7mj
Pada video Instagram diatas, motor terakhir yang Mas Sayur gunakan adalah New CB150 Streetfire. Setelah itu masih ada pergantian armada lagi, yakni All New CBR150 MY 2017, namun tak lama, sekitar 3 bulan saja dan kemudian digantikan oleh Honda Verza rakitan 2014,hingga saat tulisan ini dibuat. FYI lagi, Honda Verza ini kadang digantikan secara acak, sesuai kemauan Mas Sayur dengan Honda CBR150 Lokal gen 1 (CBR150 K45) .
Oke... Masuk ke pembahasan, kita persempit saja sesuai judul, bukan semua tipe motor yang pernah terpakai yang akan dibahas, namun hanya pada tipe sport yang saja, yakni CB150, CBR150, dan GL Series.
NEXT PAGE >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
kalo untuk beban aku sih lebih pilih tipe sport naked, untuk sport fairing kurang suka lantaran riding posisi membungkuk.
Pinggang tua
banyak banget next page nya wkwk..
Dan sesuai perkiraan Verza lah juaranya coz torsi lebih gede daripada lainnya!
Aghighighi..
Jadi kesimpulannya tetap motor dengan dual shock yang paling stabil buat bawa beban ketimbang monoshock
Itoe betoel adanja
Aku pilih verza…. dual shock lrbih mumpuni
Saya lebih suka GL 200….posisi setangnya lebih tinggi jika dibandingka dengan dua motor lainnys