ZonaMotor.NET – Brother sekalian, keberhasilan Joan Mir menyegel gelar juara dunia MotoGP 2020 di Valencia dimana gelaran MotoGP masih menyisakan satu seri lagi dan fakta bahwa sang juara dunia tahun sebelumnya Marc Marquez tak ikut berlaga karena cedera,secara otomatis menimbulkan suara suara sumbang bernada cibiran yang intinya menyatakan Mir bisa juara dunia karena Marc Marquez tak ikut berlaga. Hayoooo lho.…,apakah diantara sobat pembaca ada yang memiliki pendapat seperti itu ? Hayoooo…ngaku.. 🙊
Tak bisa dipungkiri bro, Marc Marquez yang begitu dominan ditahun-tahun sebelumnya ditambah penampilannya di awal musim yang begitu ngotot dan akhirnya mengalami insiden buruk hingga membuatnya absen hingga akhir kejuaraan seolah-olah adalah berkah bagi pembalap lain untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Menanggapi suara sumbang yang menyatakan Mir bisa juara karena nggak ada Marquez, Mir pun buka suara dan sedikit emosional. Tapi pada intinya Mir cuek dengan semua itu, dalam istilah bahasa Jawa bisa diungkapkan dengan ungkapan “opo yo tak pikir?” (baca : emang gue pikirin ? ) 😊 Atau kalau memakai ungkapan khas Papua,bisa jadi Mir berkata, Epen kah ? 🙊🙊.
Dikutip dari GPone , menanggapi suara suara sumbang tentang titel yang diraihnya berkat absennya Marc Marquez, Mir berkata :
“Anyone who says that the title is worth less due to Marc’s absence doesn’t
understand much about bikes .
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia dialek Papua, kurang lebih begini , ” Ah… Dorang tu yang bicara banyak sa pu gelar juara nilai berkurang karena Marquez tra balapan, itu dorang tra mengerti motor”.
Marc is not here because he was kidnapped, but because he made a mistake that cost him the season. Also in the past it’s happened that a title favourite got injured, it’s part of our sport.
Marc trada ikut balapan bukan karena dong diculik, tapi karena dong bikin salah sendiri, dulu juga pernah ada to calon juara dunia cidera, itu su jadi bagian dari kitong pu olahraga ini”.
😊☺️
🙏
Jadi intinya Mir agak meradang dan mengatakan mereka yang menyindirnya seperti uraian diatas, dan berusaha mengingatkan kembali bahwa di MotoGP era terdahulu pernah juga terjadi pembalap favorit juara mengalami cidera dan juara dunia akhirnya direngkuh oleh pembalap yang tak difavoritkan. Nampaknya ini merujuk pada sejarah cideranya Mick Doohan di pertengahan 1999 dan tak adanya pembalap super yang setara Doohan dan pada akhirnya musim balap tahun 2000 juara dunia direbut oleh pembalap Suzuki Kenny Robert Jr.
Kembali ke Mir.., sejak awal musim 2020 nama Joan Mir tak pernah disebut sebagai favorit juara dunia,karena sejak Fabio Quartararo lah yang begitu dominan di awal musim hingga sempat namanya difavoritkan sebagai juara dunia. Namun apalah daya, masalah demi masalah merundung Yamaha, inkonsistensi para pembalap Yamaha termasuk Quartararo membuat Quartararo harus berjuang lebih keras.
Sementara itu konsistensi Joan Mir berhasil membuatnya mengumpulkan poin besar, sebelum race Valencia Mir sudah memimpin perolehan poin di klasemen dan tanpa di duga di race Valencia 1 Mir bisa P1 yang otomatis membuatnya memperjauh jarak poinnya sebagai pemimpin klasemen.
Punya selisih poin 36 dari penunggu klasemen ke-2 dan pada race Valencia 2 “hanya” finish di P7 sudah cukup untuk Mir menyegel gelar juara dunia MotoGP 2020 walaupun balapan menyisakan satu seri lagi di Portugal.
2020 @MotoGP WORLD CHAMPION!!! #M1R
¡¡¡CAMPEÓN DEL MUNDO DE #MOTOGP 2020!!!#ValenciaGP @suzukimotogp pic.twitter.com/TzJMay52rn— JoanMir36 (@JoanMirOfficial) November 15, 2020