Dilema Becak Motor..

ilustrasi becak tempoe doeloeRasanya jarang di antara kita yang tidak mengenal alat transportasi di atas,walaupun sekarang sudah tidak banyak,namun tentu masih ada dan sering kita jumpai di kota-kota di Pulau jawa bahkan luar Jawa. Seiring kemajuan zaman,dan tuntautan transportasi yang harus simple,praktis dan “cepat”,rupanya becak pun juga mengalami “revolusi”. Sudah sering kita jumpai becak bermesin,juga becak yang di gabungkan dengan sepeda motor. Memang untuk becak motor yang seperti di daerah Medan Sumatra Utara sudah lama ada,tapi yang akan kita ceritakan adalah becak seperti di gambar berikut

20130703_111430-1Masih menggunakan bentuk asli dari motor hanya di modifikasi bagian depannya dan di sambungkan dengan bagian depan becak konvensional dengan tekhnik las listrik bengkel pinggir jalan dan sedikit modifikasi penggantian roda becak asli dengan roda motor yang sesuai.

Terkesan kurang aman..?   Memang iya…  Tapi hal ini sudah menjadi fenomena yang populer di kalangan para tukang beak di tempat Mas Sayur, dan mungkin juga di tempat lain. Tujuannya jelas… nggak perlu capek mengayuh,dan waktu tempuh bisa di pangkas jauh lebih singkat.

20130703_111419-1Para tukang becak model ini bukannya tak tahu resiko yang harus di hadapi,di antaranya masalah keamanan dan urusan administrasi surat surat kendaraannya yang berhubungan dengan pihak Polantas,namun yang menjadikan mereka tetap nekat adalah ALASAN KLASIK…  yaitu URUSAN PERUT  dan hal ini jika di bahas akan PANJANG dan LEBAR    😉

Lalu bagaimana dengan pihak berwenang,dalam hal ini Kepolisian dan dinas terkait..? Dari pengakuan salah seorang tukang becak yang mangkal di kawasan Pelabuhan dan Pelelangan Ikan di Kota Puger Jember,sampai saat ini belum ada koordinasi antara perwakilan pihak para tukang becak dengan aparat untuk membicarakan hal ini,paling tidak ada semacam surat jalan khusus wilayah setempat agar para tukang becak tidak SELALU KENA TILANG SETIAP ADA RAZIA BESAR.

Dan dari pihak pabrikan motor sendiri kenapa tidak ada yang mengembangkan kendaraan model seperti ini..? sebuah peluang pasar sebenarnya..   seperti yang pernah di bahas oleh blogger senior tentang konversi kendaraan 2-1..  bukan 1-2. Sehingga para pengguna bisa merasa lebih aman,nyaman tanpa harus di hantui perasaan melanggar peraturan lalu lintas.

Advertisements

Author: Mas Sayur

28 thoughts on “Dilema Becak Motor..

  1. klo di purworejo pake mesin pompa air/parutan kelapa!!!nggak aman (2_1)aka becak,coba aja situ bawa becak di kecepatan 60km/jam lalu belok!!!

  2. dan di sambungkan dengan bagian depan becak konvensional dengan tekhnik las listrik bengkel pinggir jalan
    ========
    Lho emangnya ada bengkel las listrik tengah jalan?

  3. Solusi terbaik… becak listrik
    kan aturannya selama ini tilang, STNK, BPKB untuk kendaraan bermotor. beda kalau kendaraan listrik. ada kjadian sesorang naik sepeda listrik model matic g pake helm dicegat pak polisi. begitu tahu motor listrik polisinya akhirnya hanya senyum g bisa nilang… lha sing ditilang apanya?? 😀
    cm mslahnya yg mobil aja mahal amir… apalagi buat becak…

  4. kalo di kebumen sini,becak mesinnya ga pake mesin motor tapi pake mesin bensin yg biasa dipake buat marut kelapa itu.banyak bgt jumlahnya sampe ada paguyubannya.di sini disebut becak bantam(bantuan mesin).
    pernah dulu ada crash antara becak mesin ini sama sopir2 angkot gitu.dg adanya becak mesin otomatis lahan angkotpun berkurang sehingga pernah mogok massal itu angkotnya.sempat dilarang beredar becak mesinnya tapi kok ini hilir mudik di jalan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.