Menerawang Kemungkinan Keyless System di Sport Honda , Dan Seberapa Sakti Kata “Keyless” Dalam Dunia Marketing Sepeda Motor.

ZonaMotor.NETKeyless sebuah frase kata yang berarti “tanpa kunci”. Dan dalam pengaplikasiannya pada kendaraan khususnya sepeda motor, artinya ya tetap sama, yakni sepeda motor tanpa anak kunci. Bukan berarti tanpa kunci kontak, akan tetapi anak kuncinya melekat pada rumah kuncinya dengan pemutar semacam kenop kompor gas .🤭

Anggap saja begitu, pake bahasa yang umum dan mudah dimengerti orang banyak. 😊 Selanjutnya untuk bisa memutar kunci yang seperti kenop kompor gas tadi, harus terlebih dahulu mengoperasikan pengontrol jarak jauh, katakanlah remot kontrol dengan beberapa tombol dan aturan pengoperasian yang sudah di setting sedemikian rupa sehingga bisa menghidupkan sistem kelistrikan satu unit sepeda motor sehingga pengguna bisa menghidupkannya dengan elektrik starter yang ada di sepeda motor tersebut.

Dalam dunia permotoran di Indonesia, Keyless memang hal baru, tapi dalam dunia otomotif global secara umum, Keyless bukan barang baru lagi. Sistem ini pertama kali digunakan pada 1982 oleh mobil Renault Fuego. Saat itu kunci elektronik yang digunakan hanya bisa untuk membuka pintu. Kemudian Mercedes-Benz mempercanggihnya pada 1998 dengan memperkenalkan “Key-less-Go” untuk mobil termewahnya saat itu, W220 S-Class. Selanjutnya Keyless System terus mengalami perkembangan hingga diaplikasikan pada sepeda motor seperti saat ini.

Di Indonesia, pelopor pabrikan sepeda motor pengguna Keyless System adalah Suzuki yang mereka aplikasikan pada Suzuki GSX-R150 yang pertama kali diperkenalkan pada ajang pameran IMOS 2016.

Setelah itu,Pabrikan berlogo Garputala juga mulai menggunakan Keyless Ignition pada varian Yamaha Aerox.

Sedangkan Honda AHM baru menggunakan Keyless Ignition pada varian New Honda PCX150 dan New Vario 150 pada awal 2018.

Jika diperhatikan, sepeda motor sport yang menggunakan Keyless Ignition di Indonesia sampai saat ini hanyalah Suzuki GSX-R150, Pabrikan lain mengaplikasikan nya pada varian skutik.

Timbul pertanyaan menggelitik di benak penulis, mengapa Yamaha dan Honda tak mengikuti jejak Suzuki mengaplikasikan Keyless Ignition pada sepeda motor sport 150 cc nya.

Kenapa harus sport 150 cc ?

Yuuup…. karena sampai saat ini kelas sport 150 cc adalah segmen yang paling banyak diminati dan menjadi ajang pertempuran dan perebutan pasar dari ketiga pabrikan besar yang ada di Indonesia (Honda , Yamaha dan Suzuki).

Faktanya sampai saat ini Honda dan Yamaha masih santai dan tak merasa perlu menggunakan Keyless pada varian sport 150 cc nya.

But…Who Nows....?

Siapa tahu jika mereka sedang wait and see sambil mempersiapkan nya ?

MUNGKINKAH ?

Tak ada yang tak mungkin dalam transformasi tekhnologi pada produk sepeda motor dimasa yang akan datang, apalagi tekhnologi yang sedang dibahas (Keyless System) sudah diaplikasikan oleh salah satu pabrikan.

Rasanya hanya tinggal menunggu waktu saja untuk melihat pabrikan lain ikut mengaplikasikannya.

Namun berbagai strategi cerdas perlu diterapkan ketika mengaplikasikan Keyless System. Adanya varian dengan beberapa tipe yang beda fitur dan harga bisa menjadi celah pemasangan Keyless System agar harga tidak menjadi over price.

Semisal New CBR 150 yang mempunyai 4 tipe (Standart, Red racing, Repsol dan ABS) dengan harga yang berbeda, pabrikan harus menentukan tipe mana yang akan diaplikasikan Keyless agar harga tetap terjangkau bagi konsumen. Haisssh….yang macam ini sudah ada ahlinya di tiap pabrikan…,ngapain saya ikut-ikutan repot mikirin 😊

PERLUKAH ??

Untuk lebih memperkuat penetrasi pasar dan membangun imej konsumen bahwa pabrikan makin memanjakan konsumen dengan tambahan fitur kekinian yang bermanfaat, bisa dibilang ini perlu.

SEBERAPA URGEN ?

Naaah….ini, bicara soal urgensi, tentu berkaitan dengan fungsi dasar dari Keyless dikaitkan dengan kondisi keamanan lingkungan saat ini. Tingginya angka curanmor dari hari ke hari jelas membuat konsumen memikirkan fitur keamanan yang lebih canggih semacam Keyless ini. Disamping itu, siapa yang duluan menggunakan fitur ini akan mendapatkan nilai lebih dari konsumen, paling tidak konsumen tahu, siapa pelopornya.

PLUS dan MINUS.

Nilai plus dan minus jelas ada, namun sampai saat ini, nilai plus “paling menjual ” dari Keyless System adalah membuat maling motor berfikir dua kali untuk mencuri motor yang mengaplikasikan Keyless System.

Sampai saat ini, Keyless System Sepeda Motor masih sulit dibobol pencuri…

Beberapa buktinya adalah tulisan berikut :

[Lagi] Maling Gagal Nyolong Suzuki GSX-R150, “Kesaktian” Keyless System Belum Tertandingi.

Yang pertama terjadi dan paling heboh adalah ini..

Menghitung Biaya Restorasi Suzuki GSX-R150 Yang “Diobrak-Abrik” Maling, 4 Jutaan,Bro..!!

Nilai minus Keyless juga tentu ada, salah satunya adalah bagi pengguna yang pelupa dan sedikit ceroboh, maka kemungkinan kehilangan remot keyless lalu tak bisa menghidupkan mesin motor jelas terbuka lebih lebar, belum lagi harga remot Keyless nya juga agak mahal belum lagi kombinasi nomor PIN dari remot itu sendiri yang kadang tidak disimpan dan diingat dengan baik.

 

SEBERAPA “SAKTI” EMBEL-EMBEL KATA “KEYLESS” DALAM MENJARING KONSUMEN ?

BACA DI HALAMAN SELANJUTNYA >>>>

Advertisements

Author: Mas Sayur

17 thoughts on “Menerawang Kemungkinan Keyless System di Sport Honda , Dan Seberapa Sakti Kata “Keyless” Dalam Dunia Marketing Sepeda Motor.

  1. Kedepan sih menurut aku pemilik motor makin paham akan pentingnya teknologi, karena dari positifnya keberadaan smartkey ini banyak keuntungannya di bandingkan kerugian.

  2. Keyless itu sebenernya udah jadi kebutuhan akan rasa aman dan nyaman bukan lagi gaya-gayaan

    Mestinya pabrikan udah lengkapi fitur ini di semua tipe, tinggal mainkan aja opsi varian biar user mendapat pilihan

  3. kalau alasan keamanan,. boleh lah keyless jadi fitur wajib di motor sport,. cuma secara volume belum ada urgensi kearah sana,. pabrikan lebih fokus ke unit yang punya volume tinggi secara jualan,.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.