ZonaMotor.NET – “Semua akan matic pada waktunya” , sebuah kalimat guyonan di kalangan para blogger otomotif Indonesia dan di group group pecinta otomotif di berbagai platform media sosial yang makin hari nampaknya akan menjadi kenyataan.

Bukan berarti kendaraan bertransmisi manual akan punah, tetap ada keharusan penggunaan kendaraan bertransmisi manual, semacam kendaraan “kuda beban” di area dengan medan bukit atau pegunungan atau motor sport yang berkaitan dengan hobi dan lain sebagainya . Dan fakta jumlah pengguna kendaraan yang menginginkan kemudahan , kenyamanan dan fungsionalitas yang terwakili oleh kendaraan bertransmisi otomatis dari hari ke hari makin meningkat.

Tak terkecuali di Papua.

Hal itu terungkap saat Mas Sayur menghadiri press conference pengenalan Facelift All New CB150 R Streetfire model year 2021 oleh Astra Motor Papua di Hotel Horizon Ultima,pada Senin 14 Juni 2021.

Dalam press conference tersebut, Manager Marketing Astra Motor Papua Erick Winardi Kusumo menjawab pertanyaan yang Mas Sayur ajukan tentang kontribusi varian sport dan matic di Papua.

Menurut Pak Erick, penetrasi varian sport di Papua cukup bagus namun tak sebagus varian matic.

” untuk All Papua, kontribusi varian sport 11% , kalah jauh dengan varian matic yang kontribusinya 70-75 % “, ungkap Pak Erick.

Sementara itu, jika dirinci dari tahun ke tahun, varian matic dan sport terus mengalami kenaikan kontribusi meskipun sedikit,berbeda dengan varian cub (bebek) yang cenderung menurun.

“Dibanding tahun sebelumnya, varian cub (bebek) menurun, sementara sport dan matic terus naik, meskipun besaran kenaikannya tidak terlalu besar,hanya sekitar 0,5-1 %”, lanjut Pak Erick.

OPINI PENULIS

Dari penjelasan Pak Erick, Mas Sayur punya opini pribadi jika ungkapan “semua akan matic pada waktunya”, itu nyata dan didukung data dan fakta bukan mitos.

Coba sampeyan perhatikan anak-anak generasi milenial di sekitar sampeyan, mayoritas mereka mengenal motor dan bisa naik motor untuk pertama kalinya adalah sepeda motor matic, bukan motor dengan transmisi manual. Kalaupun akhirnya mereka beralih ke varian sport,itu terjadi karena dorongan hobi, pengaruh komunitas dan faktor yang lain, sementara sepeda motor bebek (cub), anak-anak milenial yang 5-10 tahun ke depan akan menjadi generasi produktif dan bisa jadi konsumen kendaraan bermotor ini sudah enggan menyentuhnya, bisa dibilang motor bebek mereka pandang dengan sebelah mata dan mereka anggap sebagai motor Kang Ojek,Kang Sayur, Kang Ikan atau motor pembalak kayu di pedalaman hutan Papua 😬

Ini fakta, percaya terserah, nggak percaya ya kebangetan 😃

Salam dari Jayapura.