Jayapura—Hikmah dan pesan penting di bulan Ramadan, salah satunya mengajarkan untuk mengendalikan diri. Mengendalikan diri, melatih kesabaran bisa juga diterapkan saat berkendara di jalan raya.
Erick Winardi Kusumo selaku Manager Marketing Astra Motor Papua mengatakan pengendara sepeda motor harus bisa mengendalikan diri dan ekstra sabar dalam menghadapi diri sendiri maupun sesama pengguna jalan.
“Berkendara di jalan raya sering membuat kita harus lebih bersabar. Memahami cara berkendara yang baik, dengan tetap #Cari_Aman menjadi salah satu kuncinya. Kami harapkan dengan pemahaman berkendara yang baik, di Bulan Ramadan ini juga ibadah puasa juga tidak kehilangan pahala dan aktivitas berkendara tetap aman dan nyaman,” ucap Erick, Rabu (6/4/2022).
Dulfi Ade Putra selaku PIC Safety Riding Astra Motor Papua menambahkan bahwa Astra Motor Papua selaku main dealer Honda di wilayah Papua dan Papua Barat tidak hentinya memberikan edukasi seputar safety riding. Edukasi diberikan kepada setiap orang, baik bekerja sama dengan instansi swasta maupun dengan pemerintah.
“Kami terus tebarkan semangat #Cari_Aman melalui edukasi safety riding. Termasuk di Bulan Ramadan ini, kami mencoba terus membagikan tips berkendara. Kami memiliki instruktur safety riding yang profesional. Kami harap dengan edukasi yang terus menerus dapat meminimalisir angka kecelakaan di jalan,” ucap Dulfi.
Manager Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky memberikan tips berkendara di bulan puasa ini. Pertama, persiapan perjalanan. Persiapan untuk memulai perjalanan dilakukan sejak sahur. Melalui asupan makanan yang bernutrisi tinggi serta memperbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi saat berkendara di teriknya matahari. Jangan lupa untuk menggunakan perlengkapan berkendara, seperti jaket, helm, dan sarung tangan serta surat-surat berkendara. Masker dan juga hand sanitizer tetap diperlukan agar kita tetap menjaga protokol kesehatan selama berkendara.
Kedua, rute perjalanan. Agar perjalanan lebih efisien sebaiknya menggunakan aplikasi penunjuk jalan. Dengan menggunakan aplikasi tersebut kita dapat melihat situasi jalan yang akan ditempuh dan memilih alternatif jalan yang tepat. Setelah melakukan pengaturan terhadap titik tujuan, bikers dapat memanfaatkan fitur panduan suara sehingga tidak perlu melihat jalur di aplikasi yang berpotensi mengganggu konsentrasi saat berkendara. Namun apabila kurang yakin dan ingin melakukan pengecekan rute, maka melihat aplikasi penunjuk jalan hanya boleh dilakukan saat berhenti atau menepi sejenak di bahu jalan.
Ketiga, istirahat cukup. Waktu tidur yang kurang kerap dialami saat bulan Ramadhan, sehingga bagi pengendara hal ini dapat memiliki potensi terjadinya micro sleep atau terlelap sejenak tanpa disadari. Untuk para pengendara yang melakukan perjalanan pendek dan merasakan konsentrasi menurun karena mengantuk, sempatkan beristirahat minimal selama 10 menit.
“Keempat, berpikir positif. Waktu berbuka puasa di rumah bersama dengan keluarga menjadi hal yang sangat ditunggu selama bulan Ramadhan. Terkadang hal ini memicu kondisi lalu lintas yang padat saat pulang kerja. Dalam kondisi seperti ini, emosi sangat mudah terpancing untuk itu kita perlu selalu berpikir positif terhadap pengendara lainnya. Selain itu kita juga perlu memiliki rasa toleransi dan sabar agar kepentingan sesama pengguna jalan dapat terpenuhi, serta tetap dapat mengendalikan emosi saat berpuasa,” kata Johanes.
Hal kelima, perhatikan prediksi bahaya. Saat berkendara dan telah mendekati waktu berbuka puasa, sebaiknya tetap memperhatikan jarak aman dengan kendaraan lain, sebab terkadang banyak pengguna jalan yang tiba-tiba berubah arah ke sisi tepi jalan untuk membatalkan puasa.
Terakhir atau keenam, kuasai teknik berkendara yang tepat. Tips terakhir ini wajib dipraktekkan saat puasa maupun tidak puasa. Dengan menguasai teknik berkendara yang tepat sesuai jenis motor dan kondisi jalan, maka pengalaman berkendara menjadi aman dan nyaman, bukan hanya untuk kita saja, tapi juga untuk pengguna jalan lainnya. Termasuk diantaranya, patuhi rambu lalu lintas yang berlaku.
“Dengan memperhatikan kondisi tubuh kita, konsentrasi serta emosi dapat dikendalikan lebih baik. Didukung cara berkendara yang tepat, berkendara menjadi aman dan nyaman, ibadah puasa pun menjadi lancar,” ujar Johanes.