Sobat pembaca sekalian, cairan radiator yang ada pada sistem pendinginan mesin motor masa kini, bukan hanya perlu ditambah jika sudah berkurang volumenya. Tapi juga wajib dikuras pada interval wak tertentu.
Cairan radiator alias coolant, sesuai namanya berfungsi sebagai piranti yang sangat vital dalam proses pendinginan mesin.
Dan seperti halnya tubuh manusia yang butuh detoks, radiator pun perlu “dibersihkan” secara berkala dengan cara dikuras.
Mengapa ?
Mari kita bahas satu per satu.
1. Mencegah Penumpukan kerak kotoran dan karat.
Seiring waktu, air radiator bercampur logam, kerak, dan sisa zat kimia dari pendingin lama. Campuran ini bisa mengendap di dalam saluran pendingin dan menghambat sirkulasi air. Jika dibiarkan, endapan tersebut memicu karat pada komponen logam radiator maupun blok mesin.
Dengan menguras radiator secara rutin – biasanya setiap 20.000–40.000 kilometer atau sesuai anjuran pabrikan – endapan ini bisa dibersihkan sebelum menimbulkan kerusakan serius.
2. Menjaga Efisiensi Pendinginan Mesin.
Air radiator yang sudah lama digunakan cenderung kehilangan kemampuan menghantarkan panas. Akibatnya, suhu mesin lebih cepat naik, terutama saat macet atau menanjak. Radiator yang tidak efisien membuat kipas pendingin bekerja lebih keras dan konsumsi bahan bakar pun meningkat.
Mengganti cairan radiator dengan yang baru akan mengembalikan kemampuan sistem pendingin untuk menjaga suhu mesin di level ideal.
3. Mencegah Overheating dan Kerusakan Mesin.
Overheating sering berawal dari hal sepele: cairan radiator yang kotor, kurang, atau tidak lagi efektif. Begitu suhu mesin terlalu tinggi, risiko kerusakan komponen penting seperti gasket kepala silinder, piston, atau bahkan blok mesin bisa meningkat drastis.
Menguras radiator secara berkala adalah langkah pencegahan sederhana yang jauh lebih murah dibanding memperbaiki mesin yang overheat.
4. Cairan Radiator Bukan Sekadar “Air Biasa”.
Beberapa orang masih menggunakan air sumur atau air keran untuk radiator, padahal air tersebut mengandung mineral yang dapat memicu kerak. Cairan radiator khusus (coolant) mengandung zat aditif anti-karat, anti-beku, dan penyeimbang pH yang menjaga sistem pendingin tetap bersih dan stabil.
Namun, zat aditif ini pun memiliki masa pakai terbatas. Setelah beberapa waktu, efektivitasnya menurun dan justru bisa berubah menjadi zat korosif. Inilah mengapa pengurasan tetap perlu dilakukan, meski radiator tampak bersih dari luar.
5. Radiator yang Bersih = Mesin yang Panjang Umur.
Radiator yang dirawat dengan baik akan membantu mesin bekerja pada suhu ideal, mengurangi gesekan, serta memperpanjang usia oli dan komponen internal lainnya. Mesin jadi lebih awet, irit bahan bakar, dan performanya tetap stabil.
Menguras air radiator bukan sekadar ritual bengkel – ini adalah investasi kecil untuk menjaga kesehatan mesin dalam jangka panjang. Jadi, jika radiator motor sudah lama tidak dikuras, mungkin sudah saatnya memberikan kesempatan “mandi besar” untuk sistem pendingin motor Anda.






