Pulau Engros adalah gugusan daratan di tengah teluk Youtefa Jayapura Papua yang berjarak sekitar 15 menit perjalanan dengan speed boat dari pelabuhan Engros yangterletak di Pantai Engros Abepura jayapura Papua.
.Dengan ongkos cukup murah yaitu sepuluh ribu rupiah sekali jalan dan d tempuh dlam waktu kurang dari 15 menit,naik speed boat merupakan pengalaman pertama kali bagi penulis 😳 *ndeso amat,yak 😉
Beginilah pemandangan kota jyapura di lihat dari tengah laut,cukup eksotis juga .
Cuaca yang cerah,laut yang tenang,angin yang berkecepatan sedang membuat speed boat bisa “berlari” dengan lumayan kencang, apesnya..,mas sayur tak bisa mengukur kecepatannya karena aplikasi android speedometer sudah terlanjur terhapus dari handphone.
Tak masalah,kencangnya “lari” speed boat dengan mesin merk pabrikan Y membuat Mas sayur membayangkan ngebut dengan moge
Tak sampai limabelas menit,sampailah di tempat yang di tuju,KAMPUNG ENGROS..,PERKAMPUNGAN DI ATAS AIR
Sebenarnya apa sich keistimewaan kampung ini…?
Begini kawan… Di perkampungan ini lah di kabarkan Agama Kristiani pertama kali masuk di tanah Papua. Cerita tentang hal itu nanti akan di buatkan tautan tersendiri.
Sebenarnya di perkampungan ini bukannya tak ada daratan,ada juga sebuah daratan seluas 3 kali lapangan bola yang di sebut Pulau Deby. Dan di situlah pusat kegiatan penghuni pulau ini.
Oke..tujuan mas sayur bertandang ke pulau ini adalah sekedar refreshing,menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan yang sangat Eksotis sambil menenangkan fikiran. Pulau ini jelas sangat tenang,tak ada kendaraan bermotor di sini,selain motor boat.
Kesan Mas sayur setelah mengunjungi Pulau indah ini adalah belum maksimalnya pemerintah dan masyarakat setempat memanfaatkan potensi pariwisata di pulau ini.,sayang sekali.
Tapi sebenarnya sich…menurut pribadi Mas sayur,ada baiknya juga jika pulau ini di biarkan alami tanpa sentuhan terlalu berlebihan **bukan berarti di biarkan begitu saja,tapi tahu sendiri,jika sebuah tempat telah berubah menjadi tempat dengan tujuan industri wisata,maka dampak negatifnya terkadang lebih besar dengan poin positif yang di dapat 😉
Menurut mas sayur pribadi,tempat ini cocok di jadikan tempat sekedar jalan-jalan di hari minggu,mengisi liburan dengan teman-teman.. tapi karena tidak adanya sarana penginapan di sini,maka kunjungan di sini tidak bisa sampai menginap,kecuali mau menginap di rumah warga.
Oke…berhubung hari sudah menjelang senja,maka Mas sayur pun bersiap pulang kembali,berjalan di dermaga mencari speed boat yang akan berlayar ke Abepura,sambil melihat bocah-bocah asli kampung ini bermain perahu dayung kecil.
Dan sebagai penutup dari tulisan ini adalah,sebuah persembahan gambar matahari terbenam di langit papua yang di jepret dari atas speedboat di tengah teluk youtefa.
Semoga pengin ke Jayapura 😉
Dan terima kasih kepada om fotografer yang sudah sudi membantu mengambil gambarnya alias memotret semua gambar ini 😉
Tukang foto sekelas kang Gesang Hobi motret yang alih profesi jadi penjual sayur di jayapura
Tapi sebenarnya sich…menurut pribadi Mas sayur,ada baiknya juga jika pulau ini di biarkan alami tanpa sentuhan terlalu berlebihan **bukan berarti di biarkan begitu saja,tapi tahu sendiri,jika sebuah tempat telah berubah menjadi tempat dengan tujuan industri wisata,maka dampak negatifnya terkadang lebih besar dengan poin positif yang di dapat ;-)*
Semoga pengin ke Jayapura ;-)**
* sependapat mas
** biayanya mahal mas….!!
mmg mahal… kalau mau di kembangkan,harus ada akses darat dulu alias jembatan… tapi untuk membuat jembatan harus di pertimbangkan daya jual dan potensi dari tempat ini… kalau nggak sepadan ,rasanya berat juga…
Selalu merayuku untuk bisa kesana….::apalah daya tak mampu:: 😆
http://potretbikers.com/2014/02/17/kmi-pelan-namun-selalu-pasti/
ayooo,cak…selalu tak tunggu di bumi cendrawasih…,kapan,yoo..??
Hahaha, hati sudah ngebet banget om….::Sayang kesempatan masih belum mendukung:: 😆
Adoh mas. Doakan saja bisa kesana..
nggak ada yg jauh kalau sdh di niati,Sam… 🙂
keren
nggak ada yg jauh kalau sdh di niati,Sam… 🙂
siiip…,kang…
indah tenan…serasa bkn di indonesia
Pinggiran Indonesia…
wuih.keren tenan . .
nggo bulan madu enak gak yo ? . .
haha . . .
nitip mas,
http://arrayprojects.wordpress.com/2014/02/17/supercar-di-kepolisian-dubai/
yoo..ndang nikah,to… 😉 gek honey moon rene..nang jayapura 🙂
keren banget kang
http://sarikurnia980.wordpress.com/2014/02/17/seandainya-kejurnas-150cc-kalau-di-siarkan-di-televisi-pasti-panas/
memang keren.. tapi nggak terawat… 🙁
Istimewa…!!!!
Gondrong e tambah panjang ternyata….hahahahahaha
he he he… ngumpet ah..takut di potong sma bu Novie 🙂
kerrren……;)
juoozzz tenan……
keren,to…nggak kalah dengan pantai Nusa dua…atau sanur bahkan kuta sekalipun…
saya bisa ngomong begini soalnya saya lama tinggal di Denpasar…
betul bgt mas, ane mlh ngiri nie soale dri orok lahir di bali. paling klo liburan baru maen ke jawa paling dket ya marn ke teman-teman di rambipuji mas…..
tapi emang keren view nya dpt bgt msh asli gak kyk dreamland & pecatu yg keindahan sdh tercampur dgn tangan manusia
http://yudha79.wordpress.com/2014/02/16/kelebihan-dan-kekurangan-ninja-250-mono/
Saya yakin pria gondrong tersebut termenung bukan menikmati keindahan alam
tapi memikirkan keluarga yang jauh disebrang pulau
*Pengalaman pribadi ketika jauh dari anak istri*
Bener banget tu bang….100 buat anda…
wew…ane di bully,nich.. 😉
xixixi…pk Guru tahu aje.. 😳
Apik kang. Indah banget di sana
ayo mrene,Ngga.. 😉
Insya Allah nek ada rejeki kang 😀
tenang banget suasananya..kerennn..
🙂
http://hulssay.com/2014/02/18/trend-rambut-untuk-para-pria-part-2/
mass sayur bener2 kayak renegade
http://masshar2000.wordpress.com/2014/02/18/pembalap-ini-pernah-di-tawar-malaysia-400-milliar/
mpitnaaaaaaahhhh…..
Beneran mirip mass…hair style nya…tp gak tau deh..yg ini jago berantem gak…wkwkkk
Subhanalloh…. Indah tenan…
http://naiyazie.wordpress.com/2014/02/17/cemburu-dalam-cinta/
hayooo..kapan ke sini..? tak tunggu.. 🙂
Kapan yaaa…? Aku lagi nyari temenku di jejaring sosial nih mas 😉 orang wamena, dulu bapake wakil bupati di sana, pernah ngajakin ke sana gratis alias di bayarin.. Tp belum kesampaian udah kehilangan kontak 5 thn yg lalu goro goro hapeku ilang… heheee… Kalau ketemu berharap dia inget pernah nawarin saya ke sana gratis… 😉
wuich …wamena pedalaman banget,mbak..jauuuuh…. nggak ada akses jalan darat ke sana… hanya lwt udara dari jayapura…dari kota lain nggak bisa … HARUS LEWAT JAYAPURA
ongkos pesawatnya 800 rb…
Menurut cerita teman saya juga begitu.. 😉 Kan ada yg mau bayarin mas.. Hehee….
Kalau ongkos dewe yo ampun dah… 🙂
joz
sip tenan,mbah…
ngapunten…koq bisa masuk spam,ya…? ra mudeng aku 🙁
indah sekali
sayang pembangunan transportasi tidak merata
ga usah ada pabrik dan mall di Jayapura..
cukup Hotel, jalan tol halus dan lebar serta bandara internasional
jadi tujuan wisata, bisa selevel Bali
masalah terbesarnya adalah di papua pola pikir masayarakatnya masih terlalu susah menerima pembaruan,Pakdhe..
INVESTOR MALAS…
FAKTA..
SEMUA PEMBANGUNAN SELALU MOLOR KARENA SERING DI PALANG PIHAK ADAT YANG BERKALI-KALI MINTA GANTI RUGI PADAHAL SEBELUMNYA SDH DI SELESAIKAN.
PANJANG KALAU HARUS DI CERITAKAN DI SINI. 🙁
(??) H̲̣̣̣̥м̣̣̥̇̊м̲̣̣̥М̣̣̥̇̊M̲̣̣̣̥м̣̣̣̥….
kontraktornya ikut kerepotan…tak jarang kontraktor yg harus mbayar ke mereka agar proyeknya tepat waktu.. padahal nilai ontrak tetap…bayangkan kualitas proyeknya jika terjadi seperti itu..
nggapleki ya
keren…
Jadi kangen sama jayapura, mirip pulau tobati yangu ada lapangan timbul tengelamnya
dulu saya tinggal di kompleks bumi cendrawasuh II entrop, klo main ke kampung ini (tobati) naik perahu nelayan. dulu ada rawa-rawa di entrop sampai pantai hamadi, kabarnya sudah di urug di jadikan pasar dan terminal.
Kenangan indah saat kecilku di jayapura
sekarang sampeyan pasti pangling…soalnya dari bucen 2 ke arah laut itu sudah jadi pemukiman… jurang di depan mesjid al askar itu sudah jadi pemukimn padat jalan raya menuju jayapura tembus ke argapura…rame banget..