Honda C70 Aliran “Sutandariyah”

image

Pulang kembali ke desa,ternyata di rumah ada penampakan yang asik.
Adik ipar ternyata masih punya “piaraan” Honda C70 rakitan tahun 1979 seperti gambar di atas.

Waktu Mas Sayur pulang 2 tahun yang lalu,motor ini memang sudah ada,tapi penampakannya masih amburadul.

Sekarang sudah agak lumayan sich..
Walaupun belum tersentuh di sektor pewarnaan alias belum di cat,tapi si pemilik nampak berusaha menjadi kan motor ini se standart mungkin untuk urusan bodi dan tampilan.

image

Tapi soal urusan mesin,memang bukan lagi “aslinya”.
Anda yang suka motor pasti tahu jika mesin yang terpasang adalah type mesin Honda C100,dan Mas Sayur tegaskan jika itu adalah mesin dari Honda Grand milik pribadi yang di “tumbal kan” .

Yang Mas Sayur suka dari motor ini selain kesan klasiknya adalah handling ringan dan ayunan shock absorber bawaan motor di bagian depan yang begitu empuk,kental kentul mengayun meredam guncangan akibat lubang dan jalan tidak rata dengan begitu lembutnya.

image

            Ini memang “motor santai”
Bukan untuk ngebut,apalagi kebut-kebutan. Ini di pakai untuk benar benar menikmati berkendara dengan santai di pedesaan oleh pemiliknya.

Tapi bukan berarti ini “motor manja” yang tak bisa di ajak kerja..

Jika musim bercocok tanam di mulai, si Buluk C70 ini aja mulai bekerja keras,mengangkut pupuk dan peralatan pertanian lainnya ke sawah bersama sang pemilik.

Satu pertanyaan mungkin yang terlewatkan,mengapa tak di cat sekalian biar kinclong..??

Si pemilik punya prinsip alon-alon waton kelakon (baca : selow aja bro)

Maksudnya,soal pengecatan nggak perlu terburu-buru..  tunggu waktu yang tepat dan waktu luang.
Biarkan dulu sementahun sementara seperti itu.
   😉
Pengecatannya di pikir karo macul
   🙂

Advertisements

Author: Mas Sayur

12 thoughts on “Honda C70 Aliran “Sutandariyah”

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.