Sobat pembaca sekalian, kali ini kita bercerita tentang oli lagi. Beberapa waktu yang lalu atau mungkin masih ada saat ini, ada sebuah anekdot atau joke atau apalah yang berisikan kalimat yang berbunyi, ” buat apa ganti oli, kan cuman muter di dalem mesin ? Mendingan uangnya buat beli seblak” 🤭😁😁 . JANGAN DIIKUTI, ITU JELAS SESAT. LEBIH SESAT DARI PENGANUT ALIRAN OLI SESAT : mrgreen: : mrgreen: Sejauh ini, 👆 inilah yang paling jauh 😁😁
Oke..,.kembali ke tema.
Oli yang merupakan pelumas mesin ini memang sangat vital bagi sebongkah mesin. Selain rutin ganti sesuai jarak tempuh yang direkomendasikan pabrikan (pabrikan motor /pabrikan oli yang dipakai), kita harus mengganti oli sesuai dengan takaran yang ditentukan oleh pabrikan motor.
Baca juga : Apa Yang Terjadi Jika Mengisi Oli Kurang dari Takaran Yang Ditentukan.
Jika sebelumnya, Mas Sayur pernah menulis soal apa efek mengisi oli kurang dari takaran yang ditentukan, maka sekarang saatnya menulis tentang hal yang sebaliknya, efek apa yang terjadi jika mengisi oli melebihi takaran yang ditentukan.
Baca Juga : Cara Cek Keaslian AHM Oil.
Secara logika saja,sudah dipastikan bahwa efek mengisi oli mesin yang terlalu banyak dapat berakibat buruk bagi kendaraan. Untuk pembahasan lebih lengkapnya simak berikut ini:
-
Kualitas Oli Menurun
Efek pertama yang akan dialami oleh Anda adalah kualitas oli mesin yang menurun. Karena mengisi oli terlalu banyak akan membuat ruang engkol oil akan menggenangi poros.
Hal ini akan mengakibatkan gesekan kasar pada mesin motor Anda. Maka dari itu, jika hal ini dilakukan secara berkala, akan terjadi kerusakan mesin atau mesin cepat aus.
Mengisi oli terlalu banyak membuat kualitas oli yang tadinya bagus untuk kendaraan Anda menjadi berbalik dan malah berdampak buruk.
-
Pergerakan Piston Motor Terhambat
Pengisian oli yang berlebihan juga berakibat fatal pada komponen piston motor Anda. Ada dua komponen yang harus bekerja ekstra ketika volume oli terlalu banyak, yaitu crankshaft dan piston.
Mengisi oli terlalu banyak akan merendam crankshaft yang mana nanti akan mengganggu pergerakan piston. Sedangkan fungsi piston sendiri adalah penggerak crankshaft yang mana jika terganggu akan menghasilkan tenaga yang rendah.
-
Mengganggu Kinerja Kopling
Efek mengisi oli mesin terlalu banyak berikutnya adalah dapat mengganggu kinerja kopling. Diketahui bahwa pada kendaraan sepeda motor dengan transmisi manual, seperti motor sport dan motor bebek terdapat komponen wet clutch (kopling basah).
Memang pada dasarnya, kinerja komponen kopling basah lebih maksimal jika terendam oli. Namu, jika komponen ini terendam secara berlebihan maka akan mengakibatkan kopling akan mengalami slip.
Dampak buruknya adalah mesin motor Anda akan berkurang tenaganya. Selain itu, dampak jangka panjangnya adalah mesin motor yang rusak atau turun mesin.
-
Potensi Kebocoran Oli
Kendaraan Anda akan berpotensi mengalami kebocoran oli jika mengisi oli terlalu banyak. Kebocoran ini dipengaruhi oleh beberapa komponen mesin yang terendam oli, seperti crankshaft.
Sudah dipastikan jika Anda mengisi oli terlalu banyak maka oli akan mengalir ke komponen mesin lain, seperti ruang bakar misalnya. Jika oli yang berlebihan sudah masuk ke komponen mesin yang tidak seharusnya, maka kebocoran oli tidak dapat terhindari.
Anda dapat memperhatikan jika kendaraan Anda mengalami kebocoran oli pada ruang pembakaran, maka asap yang dihasilkan dari knalpot biasanya berwarna putih.
-
Mesin Tidak Terlumasi dengan Maksimal
Siapa bilang kalau mengisi oli secara maksimal sampai berlebihan akan melumasi mesin dengan sempurna? Pemikiran tersebut salah besar, karena mengisi oli mesin berlebihan akan membuat mesin tidak terlumasi secara maksimal.
Hal itu karena pompa oli akan bekerja lebih berat dan tidak maksimal menyalurkan oli ke berbagai komponen mesin.
Maka dari itu, tidak heran jika lama-kelamaan mesin kendaraan bermotor Anda akan rusak dan aus. Sehingga Anda terpaksa untuk mengganti mesin yang sudah aus dan tentu membutuhkan biaya yang lebih banyak.
Sumber : suzuki.co.id
3 thoughts on “Mengisi Oli Mesin Melebihi Ketentuan, Begini Efek Buruknya.”
Comments are closed.