Sobat pembaca sekalian, brake Fluid atau cairan rem atau yang di negara kita lebih populer dengan nama minyak rem , itu perlu diganti secara berkala.
Mengapa ?
Salah Kaprah Penyebutan “Minyak Rem”.
Sebelum masuk ke poinnya, perlu admin sampaikan, jika sebutan “minyak rem” itu sebenarnya salah kaprah. (Salah tapi sudah terlanjur jadi istilah yang dianggap benar).
Brake Fluid itu bukanlah minyak. Salah satu cirii minyak adalah tidak menyatu dengan air, sedangkan brake fluid, bisa menyatu dengan air, jadi brake fluid bukanlah minyak. Sesuai dengan nama aslinya Brake Fluid adalah cairan rem ๐
Oke…. , kembali ke tema.
Brake fluid atau yang kalian sebut “minyak rem” itu , adalah salah satu hal yang amat vital dari rangkaian sistem pengereman.
Ketika brake fluid tidak bekerja dengan seharusnya, maka pengereman jelas akan terganggu dan bisa berakibat fatal.
Idealnya minyak rem (pake istilah ini aja, ya .. nampaknya lebih familiar ๐คญ๐๐ ) itu harus diganti setiap 2 tahun sekali atau sekitar 20.000-24.000 km.
Tapi kenapa harus diganti?
Ini alasannya bro.
Minyak rem memiliki sifat higroskopis atau menyerap kelembapan. Apa yang terkandung dalam kelembapan? Yup, air.
Sebelum lebih jauh membahas bahaya air dalam sistem pengereman, kita bahas dulu kenapa minyak rem bersifat menyerap kelembapan.
Fungsi sifat Higroskopis Brake Fluid.
Salah satu fungsi dari minyak rem, adalah mencegah karat dan korosi dalam sistem pengereman.
Maka dari itu, minyak rem memiliki sifat higroskopis untuk menyerap dan mengunci air agar tidak menyebabkan karat pada sistem pengereman.
Sekarang kita bahas, bahaya dari akumulasi kandungan air dalam minyak rem.
Akumulasi Kandungan Air, Titik Didih Minyak Rem dan Performa Pengereman.
Saat melakukan pengereman, akan timbul panas.
Panas jelas membuat suhu minyak rem naik dan terbentuk uap air yang berujung pada terbentuknya air dalam minyak rem yang terikat oleh sifat Higroskopis nya minyak rem.
Semakin banyak kandungan air dalam minyak rem, membuat titik didih minyak rem menjadi berkurang, dan bisa membuat air dalam minyak rem jadi mendidih.
Ketika air mendidih akan menimbulkan uap, dan menyebabkan gagal pemompaan minyak rem. Hasilnya, rem jadi blong.
Seiring berjalannya waktu, aditif dalam minyak rem juga akan berkurang. Hal itu bisa menyebabkan material copper dan nickel dalam sistem pengereman jadi terkikis.
Itu yang jadi sebab kita sering melihat serpihan metal saat ganti minyak rem. Bahaya banget kan Bro. Jadi mulai sekarang jangan main main deh sama kondisi minyak rem sepeda motor kita.






