Trauma

Kecelakaan motor_varioApa kabar sobat biker…??

Kemarin malam sekitar jam 21.00 WIT, Mas Sayur melihat sebuah kecelakaan tepat di depan mata kepala sendiri,saat tengah duduk santai di depan warung sambil ngopi   🙂   Kecelakaan melibatkan seorang pengendara motor matik yaitu dua orang kimcil  cewek ABG yang berkendara sambil asyik ngorol hingga si pengemudi lupa saat akan berbelok tak menyalakan lampu sein,dan bisa di tebak ketika ia langsung berbelok ke kanan,pengendara di belakangnya jelas kelabakan dan tak bisa menghindarinya lagi dan  bruuuak…..   SELESAI. Si pengemudi yang mengenakan helm terlihat aman dan tak terluka namun si boncenger terlihat sudah ttak bergerak sama sekali walaupun tak ada luka atau darah dari kepalanya yang langsung membentu aspal   🙁    **luka dalam atau gegar otak barangkali   🙁

Baca Juga :  CBR Riders Papua Kirimkan 6 Anggotanya Ikuti Jamnas Honda CBR ke-6 di Semarang.

Sebaga manusia normal,Mas sayur tentu berusaha meng informasikan kejadian ini pada orang – orang dekat Mas sayur untuk di ambil hikmahnya,salah satu contohnya adalah lewat sms seperti screenshoot berikut ini

screenshoot sms_PicsArt_1405865654082

screenshoot sms_2_PicsArt_1405865748245

Yang menarik di sini adalah akhir dari percakapan di sms di atas… yaitu kata Trauma,sesuai dengan juduk yang akan kita bahas..

Banyak di antara kita yang mengatakan kata tersebut…  Trauma “katanya” setelah mengalami kecelakaan   😉   Menurut pemahaman sederhana dari Mas sayur,trauma dalam konteks ini bisa di artikan sebuah efek psikologis negatif yang menyebabkan seseorang takut atau ngeri ketika melihat sebuah kejadian seperti yang pernah di alami oleh seseorang tersebut.

Baca Juga :  Pengin Tahu Harga Honda CBR di Jayapura..? Check it Out...

Dan pada kenyataannya.setiap orang berbeda-beda dalam menyikapi hal ini,bahkan seseorang yang mengaku punya trauma pun ada yang berusaha secara frontal melawan perasaan tersebut yang memang perasaan itu sudah seharusnya tidak tidak terlalu di perturutkan. Maksudnya bagaimana,mas..? Lha kalau sudah pekerjaannya tiap hari harus modar-mandir naik motor,apa harus berhenti nggak naik motor gara-gara trauma setelah jatuh nak motor..??  tentu tidak,to…??    bisa-bisa dandange ngguling.bro dapur nggak ngebul,bro   😉

Tapi setidaknya,ada sebuah usaha untuk memperbaiki diri setelah mengalami sebuah kejadian yang menyebabkan trauma,seperti melengkapi perangkat keselamatan berkendara yang biasa di pakai. Contoh gampangnya jika dulu hanya menggunakan helm saja,sekarang mungkin bertambah menjadi memakai sarung tangan..Misalnya   🙂

Baca Juga :  Lomba Kencang dan Irit Xeon RC Tembus 95,2 km/l #PRESS RELEASE

Oke lah..cukup sekian tulisan singkat ini,semua kembalike kita masing-masing…jika kita ingin selamat di jalan raya,kita sendiri yang harus menjaga keselamatan diri kita..

Ingat…jalan raya ibarat medan perang…lengah sedikit…  A Y A H A B   ( BAHAYA )   🙂

Advertisements

Comment with your Facebook account

Author: Mas Sayur

21 thoughts on “Trauma

  1. Saya jadi ingat prinsip2 Safety Riding pada Defensive Driving Course yg harus diikuti setiap karyawan waktu dulu di USA.
    Antara lain: Keep alert, Anticipation, Keep safe distance, Look far away, Buckle up (Selalu waspada, antisipasi gerakan orang lain, jaga jarak aman, lihat jauh, pake safety belt / kalo di motor pake peralatan keselamatan termasuk helm).
    Paling tidak ini bisa dijalankan sebagai ikhtiar agar selamat di jalan, dan tidak mencelakakan orang lain, serta jangan lupa selalu berdoa.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.