Obrolan Singkat dengan Pengguna Motor China yang Masih Tersisa dan Eksis di Jalanan Jayapura.

 

Sobat bikers…
Sepintas,melihat motor di atas sampeyan tentu akan meng klaim jika itu adalah Honda GL100 tahun 80’an. Tapi tunggu dulu…
Perhatikan lagi mesinnya

 

Dari sini bisa di pastikan jika motor ini bukanlah merk Honda. Merk nya adalah JRD ,seperti yang tertulis di cover mesin kanan ( bak kopling) juga yang tertulis di cover dinamo starternya.
Uniknya lagi,karburatornya ber merk Kei Hin made in Japan,karburator original bawaan Honda GL 125 di era tahun 80’an akhir hingga awal 90’an.

JRD Motorcycle,dari hasil penelusuran mbah gugel, adalah sebuah produsen motor lokal asal Thailand,dan ada forumnya juga, di sini

http://www.motorcycle.in.th/forum/viewtopic.php?showtopic=437

Dan beberapa tahun yang lalu,ketika gempuran motor China di Indonesia begitu gencar,diler JRD sempat ada di berbagai kota di Nusantara,termasuk di Jayapura.

 

Nah..motor yang Mas Sayur temui ini adalah milik seorang nelayan di Jayapura yang kebetulan bertemu dengan Mas Sayur di pantai Kupang di depan Kantor Gubernur Jayapura.
Menurut pengakuan pemiliknya,motor ini dulu di belinya dari dealer resmi yang sudah menjelang kolaps dan stok motornya sudah tinggal beberapa unit saja dengan harga cukup murah untuk ukuran Jayapura di tahun 2008, yaitu 2,9 jt saja.
😉
Bayangin,bro…2,9 jt sudah dapat motor gres..kewes kewes…    murah tenan…

Dan menurut beliau,selama pemakaian dari 2008 hingga saat ini,belum pernah mengalami kerusakan mesin sama sekali,hanya penggantian roda yang ia lakukan dari aslinya spooke wheel menjadi velg racing, biar gawul katanya
:mrgreen:
Agak heran juga Mas Sayur mendengar pengakuan si Bapak ini tentang kehandalan motor Thailand nya.
Dan ketika Mas Sayur tanya,bagaimana dia memperlakukan motor nya..?  Dia menjawab simpel saja, dia memperlakukan mesinnya tanpa paksaan dan rajin ganti oli di setiap hitungan 1500 KM , kadang lebih sedikit.
TANPA PAKSAAN di sini maksud nya adalah eco riding, berkendara secara halus,tak pernah membawa muatan overload, dan jarang ngebut.

Jadi inti dari percakapan singkat ini adalah,
Meskipun kualitas material sebuah produk sangat mempengaruhi kualitas produknya,tapi perawatan dan perlakuan pemakai juga punya peran besar dalam mempengaruhi keawetan sebuah produk yang kita pakai.

Advertisements

Author: Mas Sayur

36 thoughts on “Obrolan Singkat dengan Pengguna Motor China yang Masih Tersisa dan Eksis di Jalanan Jayapura.

  1. “Meskipun kualitas material sebuah produk sangat mempengaruhi kualitas produknya,tapi perawatan dan perlakuan pemakai juga punya peran besar dalam mempengaruhi keawetan sebuah produk yang kita pakai”

    Setuju sekali dgn pernyataan ini.
    Saya masih punya Jia Ling JL-100 tahun 2000 (tapi isi mesinnya udah pake Grand) dan hari ini masih jalan bagus. Kuncinya ya perawatan.
    Semua mesin, keawetannya tergantung perawatan. Di platform, kami masih ada mesin Genset yg udah 28.000 jam masih bagus, padahal umumnya 18.000 jam harus overhaul. Ini krn teman2 di sana merawatnya bagus.

      1. Itu cacad bawaan mas. Awal keluar di salah satu dealer sini blum ada sebulan dr loncing ada 4 motor masuk dealer lg dengan kasus serupa.

        Mengenai tu motor jrd, d tangan ane dah rontok tu mesin. Ane sangat telaten merawat mesin, g pernah lebih dr 1500km ganti oli, (maaf bkn promosi, tp coba pake enduro deh, ok banget), yg jadi masalah ane lebih sering gaspol dlm jarak lumayan jauh, (sebln 4000km kurang lebih. Klo motor jepang ane sih alhamdulillah awet semua.

  2. saia msh punya satu,judul nya GAZA 110cc,alhamdulillah smp skrng msh baik2 aja,lahir th 2013 kmrn,saia tangan kedua,cmn udah ganti cover body set punya supri xx

  3. ane juga masih koleksi metic jialing,body mirip soul plus nuvo z
    juosss bingit dah 125 cc aluss irit dibandingin honda ma yamahmud lebih bagus ini malah

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.