Review Helm KYT Satu Hati Black Matte Edition, “Penak Tenan”, Bro…

ZonaMotor.NETPenak adalah Bahasa Jawa yang artinya nyaman (menggambarkan situasi , kondisi atau perasaan), pengucapannya seperti mengucapkan kata enak. Tapi artinya beda dengan kata enak , meskipun artinya bisa dikatakan serupa, namun kata enak lebih merujuk kepada makanan.

Lhaah… ini review helm atau kelas bahasa daerah,sich ? 🤭

Okee….kembali ke tema….

Mas Sayur bukanlah helmet addict atau helmet lover atau sejenisnya,tapi dalam keseharian aktifitas bermotor, Mas Sayur lebih suka menggunakan helm full face, dengan alasan jelas yakni mempunyai proteksi lebih baik dibandingkan helm half face yang masih terbuka di area bawah depan ( wajah mulut dan dagu).

Singkat kata singkat cerita, Mas Sayur mendapatkan satu buah helm full face KYT SATU HATI HITAM DOFF yang merupakan Apparel resmi dari Honda AHM.

Ini adalah hadiah spesial dari Divisi HC3 Astra Motor Papua (terima kasih banget). Hadiah ini diberikan langsung oleh Manager HC3 Astra Motor Papua, Bapak Raja Hasayangan Siregar, selepas acara Workshop Fotografi yang Mas Sayur Ikuti di Main Dealer Astra Motor Papua pada Sabtu 16 November 2019.

Helm ini spesifikasi dan harganya bisa di cek langsung di website resmi AHM. Menilik Harga yang tercantum di website AHM, ini helm yang cukup mahal bagi Mas Sayur yang biasanya cuma memakai helm full face hadiah motor 🤭 , atau kalaupun beli baru Mas Sayur hanya menargetkan helm full face di rentang harga maksimal 500 ribu ( Harga Papua).

Baca Juga :  Nggak Ada Rotan Akar Pun Jadi,Gunting pun Bisa Jadi Kunci Kontak. :D

Baiklah, kita mulai review helm Istimewa ini.

BUKAN KALENG KALENG.

Kalimat diatas Mas Sayur pilih untuk menggambarkan jika helm KYT Satu Hati ini bukanlah helm yang massanya ringan, helm ini cukup berat.

Tapi beratnya masih masuk dalam batas toleransi berat maksimal helm, yakni 1,5 kilogram. FYI, Mas Sayur tiap harinya menggunakan helm dengan berat 1,25 kg. Jadi ketika menggunakan helm KYT Satu Hati ini, terasa ada beban tambahan yang harus disangga oleh otot leher.

Oh… ya.., FYI (lagi), Mas Sayur pernah merasakan efek sakit leher berkepanjangan karena memakai helm yang beratnya berlebihan. Cek tulisannya dibawah ini.

Sharing Pengalaman Pribadi, Sering Sakit Leher Karena Helm “Terlampau Berat”.

DESAIN STYLISH dan AERO DINAMIS.

Desain memang soal selera, dan dari awalnya desain helm full face sebenarnya ya gitu gitu aja, hanya saja selera tiap generasi berbeda ditambah lagi efek visual agar terlihat lebih racy dan mendukung sedikit aero dinamika ketika helm tersebut dipakai di ajang balap.

Baca Juga :  Satu Kekurangan Honda Genio 2022, Check It Out.

BERSERTIFIKASI SNI dan DOT.

Mas Sayur yakin sobat pembaca sudah pada tahu, SNI adalah standarisasi kualitas helm di negoroku Indonesia Raya tercinta, sedangkan DOT adalah salah satu sertifikasi kualitas helm di negaranya Paman Sam (USA). 🙂

DOBEL VISOR.

Ini sangat membantu, visor gelap di bagian dalam bisa dipakai saat siang hari diwaktu panas terik nan silau, dan saat malam hari, visor gelap bisa dinonaktifkan secara manual (naikkan saja).

LOCK VISOR

Ini untuk mengunci visor agar tidak terbuka atau tertutup saat berkendara karena terpaan angin atau sebab yang lain.

LUBANG VENTILASI.

Seperti kebanyakan helm full face kelas menengah ke atas, lubang ventilasi yang bisa dibuka dan ditutup ada satu di bagian moncongbdan dua diatas (kanan dan kiri).

AIR PUMP SYSTEM.

Ini yang menarik, air pump system ini memungkinkan bentuk busa mengikuti bentuk muka penggunanya, ini karena penempatan sebuah kantong udara dibalik busa bagian pipi yang bisa dipompa dan dikempiskan sesuai dengan kebutuhan pengguna, dimana bentuk muka setiap orang kan nggak sama kan..? 🙂

Baca Juga :  Sunset at Lake Sentani

Pentil untuk memompa udara ada di kiri bawah.

NYAMANNYA DIMANA dan BAGAIMANA?

Nggak ada “fitur” auto rolling 180° 🙊🙊

Meskipun helm ini agak berat, tapi helm ini terasa pas saat dipakai, tidak goyang saat terkena terpaan angin pada kecepatan berkendara agak kencang.

Ada juga pertanyaan klasik dari orang orang sekitar, “memakai helm teropong (sebutan lokal untuk helm full face) , apakah nggak sumuk ( bahasa jawa : pengap, panas) kah, mas ?

Nggak ada ceritanya pake helm full face di tengah hari yang terik itu nggak sumuk, mas bro…. Dan kalau memang sudah terasa sumuk alias pengap.

Solusinya kan gampang, buka semua ventilasinya atau sekalian saja buka visornya… Gitu aja koq repot.. 🙂

Terakhir….., secara keseluruhan helm ini nyaman dan menyenangkan, lebih menyenangkan lagi karena helm ini didapatkan secara gratis 🤭

Salam dari Jayapura.

Advertisements

Comment with your Facebook account

Author: Mas Sayur

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.